Pelajar yang tidak biasa
Disability adalah keterbatasan fungsi yang
membatasi kemampuan sesorang. Handicap adalah kondisi yang dinisbahkan pada seseorang
yang mederita ketidakmampuan. Kondisi ini boleh jadi disebabkan oleh
masyarakat, lingkungan fisik, atau sikap orang itu sendiri (Lewis, 2002).
1. Gangguan Indra
Gangguan
indra mencakup gangguan atau kerusakan penglihatan dan pendengaran.
2. Gangguan Penglihatan
Beberapa
murid mengalami problem penglihatan (visual) yang masih belum diperbaiki. Jika
ada murid yang memicingkan matanya dan sering mengeluh karena pandangannya
kabur, maka suruh merka untuk memeriksakan matanya. Kebanyakan dari mereka akan
diminta menggunakan kaca mata. Tetapi ada segelintir murid (sekitar 1 dari 1000
murid) menderita gangguan visual serius dan dikategorikan rusak penglihatannya.
Ini termasuk murid yang menderita low vision dan menjadi buta.
Anak-anak yang menderita low visionpunya jarak
pandang antara 20/70 dan 20/200 (pada skala Snellen dimana angka normalnya
adalah 20/20) apabila dibantu lensa korektif.
3. Gangguan Pendengaran
Gangguan pendengaran
dapat menyulitkan proses belajar anak. Anak-anak yang tuli sejak lahir atau
menderita tuli sejak anak-anak biasanya lemah dalam kemampuan berbicara dan
bahasanya.
Banyak anak yang memiliki masalah pendengaran
mendapatkan pengajaran tambahan di luar kelas reguler. Pendekatan pendidikan
untuk membantu anak yang punya masalah pendengaran terdiri dari dua kategori:
pendekatan oral dan pendekatan manual. Pendekatan oral antara lain menggunakan
metode membaca gerak bibir (speech reading) sedangkan pendekatan manual adalah
dengan bahas isyarat dan mengeja jari (finger spelling).
4. Gangguan Fisik
Gangguan
fisik anak antara lain adalah gangguan ortopedik, seperti gangguan karena
cedera otak (cerebral palsy), dan gangguan kejang-kejang (seizure). Banyak anak
yang mengalami gangguan fisik ini membutuhkan pendidikan khusus dan pelayanan
khusus, seperti transportasi, terapi fisik, pelayanan kesehatan sekolah, dan
pelayanan psikologi khusus.
5. Gangguan Ortopedik
Gangguan
ortopedik biasanya berupa keterbatasan gerak atau kurang mampu mengontrol gerak
karena ada masalah di otot, tulang, atau sendi. Tingkat keparahan gangguan ini
bervariasi. Gangguan ortopedik ini bisa disebabkan oleh problemprenatal (dalam
kandungan) atau perinatal(menjelang atau sesudah kelahiran), atau karena
penyakit juga karena kecelakaan saat anak-anak.
6. Radiasi Mental
Radiasi mental adalah
kondisi sebelum usia 18 tahun yang ditandai dengan rendahnya kecerdasan (IQ
dibawah 70) dan sulit beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari.
Penyebab, disebabkan oleh faktor genetik dan
kerusakan otak.
7. Faktor genetik.
Bentuk yang paling
umum dari retardasi mental adalah Down syndrome yang ditransmisikan
(diwariskan) secara genetik. Anak dengan down syndrome ini punya kromosom lebih
(kromosom ke-47). Wajah nya bulat, tengkorak yang datar, ada kelebihan kulit di
atas alis, lidah panjang, kaki pendek, dan retardasi kemampuan motor dan
mental.
Fragile X syndrome adalah tipe kedua yang
paling lazim dari retardasi mental. Sindrom ini diwariskan secara geentik
melalui kromosom X yang tidak normal, yang menyebabkan retardasi mental ringan
sampai berat. Ciri-cirinya adalah wajah memanjang, rahang menonjol, telinga
panjang, hidung pesek, dan koodinasi tubuh buruk.
Kerusakan Otak, dapat diakibatkan oleh
bermacam-macam infeksi atau karena faktor lingkungan luar (Das, 2000). Infeksi
pada ibu hamil, seperti rubella (German measles), sipilis, herpes, dan
AIDS, dapat menyebabkan retardasi diri pada diri anak. Meningitis dan
enchepalitis adalah infeksi yang bisa muncul pada masa kanak-kanak. Infeksi ini
bisa menyebabkan pembengkakan otak dan menyebabkan retardasi mental.
Fetal alcohol syndrome (FAS) adalah
serangkaian ketidaknormalam, termasuk retardasi mental dan ketidaknormalan
wajah, yang mucul dalam diri anak dari ibu yang kecanduan minuman beralkohol
pada waktu hamil. FAS menimpa sekitar sepertiga dari anak dari wanita yang
kecanduan alkohol.
Gangguan Bicara dan Bahasa
Gangguan bicara dan bahasa: sejumlah masalah
problem bicara yaitu:
Gangguan Artikulasi: problem dalam melafalkan
suara secara benar.Gangguan Suara: gangguan dalam menghasilkan ucapan, yakni
ucapan yang keras, kencang, terlalu keras, terlalu tinggi atau terlalu rendah
nadanya. Gangguan Kefasihan: gangguan yang biasanya disebut “gagap”Gangguan
Bahasa: kerusakan signifikan dalam bahasa reseptif atau bahasa ekspresif
anak.Bahasa Reseptif: Resepsi dan pemahaman bahasa.Bahasa Ekspresif: kemampuan
menggunakan bahasa untuk mengekspresikan pemikiran dan berkomunikasi dengan
orang lain.
Ketidakmampuan Belajar
Learning Diasbility adalah ketidakmampuan
dimana anak:
1. Punya inteligensi
normal atau di atas rata-rata.
2. Kesulitan setidaknya
dalam satu atau lebih mata pelajaran.
3. Tidak punya problem
atau gangguan lain, seperti retardasi mental, yang menyebabkan kesulitan.
Dyslexia adalah kerusakan berat dalam
kemampuan membaca dan mengeja.
Identifikasi
Identifikasi awal terhadap gangguan belajar
biasanya dilakukan oleh guru di kelas. Apabila dicurigai ada anak yang
mengalaminya, guru akan memanggil spesialis.
Strategi Intervensi
Banyak intervensi difokuskan pada upaya
meningkatkan kemampuan membaca si anak.
Attention Deficit Hyperactivity Disorder
adalah ketidakmampuan dimana anak secara konsisten menunjukkan satu atau lebih
ciri-ciri berikut:
1. Kurang perhatian
2. Hiperaktif
3. Impulsif
Gangguan Perilaku dan Emosional
Gangguan Perilaku dan Emosional adalah problem
serius dan terus-menerus yang berkaitan dengan hubungan, agresi, depresi,
ketakutan yang berkaitan dengan persoalan pribadi atau sekolah, dan juga
berhubungan dengan karakteristik sosio-emosional.
ISU PENDIDIKAN YANG BERKAITAN DENGAN
ANAK YANG MENDERITA KETIDAKMAMPUAN
1. Aspek Hukum
· Individual with
Disabilities Education Act (IDEA)
· Least
Restrictive Environment (LRE)
2. Penempatan dan
Pelayanan
· Penempatan.
Penempatan anak dengan ketidakmampuan ini disusun dari tempat yang kurang
restriktif sampai ke yang paling restriktif.
· Pelayanan.
Pelayanan untuk anak dapat disediakan oleh guru kelas regular, guru sumber
daya, guru pendidikan khusus, konsultan kolaboratif, professional lain atau tim
interaktif.
3. Orang Tua sebagai Mitra
Pendidikan
· Teknologi. Ada
dua tipe teknologi:
1. Teknologi instruksional
berupa berbagai tipe hardware dan software, dikombinasikann dengan metode
pengajaran yang inovatif untuk mengakomodasikan kebutuhan belajar di kelas.
2. Teknologi bantuan
berupa beragam perangkat dan pelayanan untuk membantu murid penderita
ketidakmampuan agar kita bisa berkomunikasi di lingkungan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar